cover
Contact Name
attafkir
Contact Email
attafkir@iainlangsa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
attafkir@iainlangsa.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota langsa,
Aceh
INDONESIA
At-Tafkir
  • Jurnal At-Tafkir is published by Center for Resear
  • Website
ISSN : 19799357     EISSN : 26205858     DOI : -
Jurnal At-Tafkir is published by Center for Research and Community Services (LP2M) State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa.This Journal emphasizes specifications in the discourse of educational, law and socio-religious that published periodically twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018" : 7 Documents clear
PERIODISASI PERKEMBANGAN USHUL FIQH Zulhamdi, Zulhamdi
At-Tafkir Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i2.735

Abstract

Sejak zaman Rasulullah saw., sahabat, tabi’in dan sesudahnya, pemikiran hukum Islam mengalami perkembangan. Namun demikian, corak atau metode pemikiran belum terbukukan dalam tulisan yang sistematis. Dengan kata lain, belum terbentuk sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri. Penulis mencoba mengulas tuntas tentang sejarah perkembangan ushul fiqh mulai zaman Nabi hingga sampai ushul fiqih menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan penelaahan dokumen. Periodisasi perkembangan ushul fiqh di mulai sejak zaman Rasulullah SAW sumber hukum Islam hanya dua, yaitu Al-Quran dan Assunnah, semenjak masa sahabat telah timbul persoalan-persoalan baru yang menuntut ketetapan hukumnya. Untuk itu para sahabat berijtihad, mencari ketetapan hukumnya. Selanjutnya pada masa tabi’in, tabi’it-tabi’in dan para imam mujtahid, di sekitar abad II dan III Hijriyah wilayah kekuasaan Islam telah menjadi semakin luas, sampai ke daerah-daerah yang dihuni oleh orang-orang yang bukan bangsa Arab atau tidak berbahasa Arab dan beragam pula situasi dan kondisinya serta adat istiadatnya Dengan semakin tersebarnya agama Islam di kalangan penduduk dari berbagai daerah tersebut, menjadikan semakin banyak persoalan-persoalan hukum yang timbul, yang tidak didapati ketetapan hukumnya dalam Alquran dan As-Sunnah. Untuk itu para ulama yang tinggal di berbagai daerah itu berijtihad mencari ketetapan hukumnya.
KRITERIA IDEAL LOKASI RUKYAT Machzumy, Machzumy
At-Tafkir Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i2.737

Abstract

Penentuan awal bulan Kamariah merupakan salah satu kajian falak yang paling sering menyita perhatian dan sering diperbincangkan. Hal ini terjadi karena sampai saat ini belum ada sebuah kesepakatan dalam penentuan awal bulan, baik itu hasil ataupun metodenya. Di samping itu, kegiatan observasi juga harus memperhatikan keadaan tempat yang dijadikan lokasi untuk melakukan rukyat. Suatu lokasi rukyat harus memenuhi beberapa kriteria yaitu memperhatikan keadaan atmosfer, baik itu dari keadaan cuaca, intensitas hujan, evaporasi air laut, pencemaran cahaya dan debu, luas pandang terhadap ufuk, dan ketinggianya dari permukaan laut. Namun dari beberapa kali observasi hanya sekali berhasil merukyat hilal. Melihat fenomena ini, penulis tertarik untuk mengkaji, serta menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan rukyat hilal observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang, dan bagaimana kriteria ideal suatu lokasi rukyat. Untuk menjawab masalah tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelahaan dokumen yang relevan. Disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan rukyat di kedua observatorium adalah faktor internal hilal, dan faktor eksternal yang meliputi: letak geografis dan lingkungan observatorium.
MENELAAH POLA KOMUNIKASI DALAM DIALEKTIKA AL-QUR’AN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM BERDAKWAH MULTIKULTURAL Anwar, Anwar
At-Tafkir Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i2.732

Abstract

Artikel ini membahas tentang pola komunikasi dalam dialektika al-Qur’an dengan realitas Arab. Al-Qur’an adalah kitab suci yang tidak hanya dijadikan sebagai sumber hukum, namun proses dialektikanya pun dapat dijadikan acuan melakukan dalam berkomunikasi. Ada tiga pola dialektika yang dapat dijadikan acuan dalam komunikasi, yaitu: tahrim (pelarangan), taghyir (merubah), dan tahmil (melanjutkan). Tahrim dilakukan pada realitas budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai islami, namun tidak dilakukan secara totalitas. Taghyir (perubahan) dilakukan merubah bagain tertentu dari budaya namun tidak menghilangkan eksistensi budaya yang sedang berlaku. Tahmil (melanjutkan), yakni melanjutkan sistem budaya yang sudah ada tanpa perlu merubah, apalagi melarang.
THE KITE RUNNER OF KHALED HOSSEINI Miswari, Miswari
At-Tafkir Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i2.738

Abstract

It is necessary for the writer to extract the description upon the contents of character analysis. The result of study might have produced the writer to expose the descriptive of the characters. The writer got starting to dig some advantages of describing the characters in the novel of ‘The Kite Runner’ through the story that is taking us from Afghanistan in the final days of the monarchy to the present, ‘The Kite Runner’ is the unforgettable, beautifully told story of the friendship between two boys growing up in Kabul. The Kite Runner is a novel about friendship, betrayal, and the price of loyalty. It is about the bonds between fathers and sons, and the power of their lies. Written against a history that has not been told in fiction before, The Kite Runner describes the rich culture and beauty of a land in the process of being destroyed. But with the devastation, Khaled Hosseini also gives us hope: through the novels faith in the power of reading and storytelling, and in the possibilities he shows for redemption.
DARI ISLAM POLITIK KE ACEHNOLOGI BIOGRAFI PEMIKIRAN KAMARUZZAMAN BUSTAMAM- AHMAD Cibro, Ramli
At-Tafkir Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i2.733

Abstract

Tulisan ini ingin mengulas biografi pemikiran seorang intelektual muda Aceh yaitu Kamaruzzaman Bustamam Ahmad. Pemilihan nama Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (selanjutnya disebut KBA) dilakukan karena pertama, gagasan intelektualnya yang berpengaruh di Aceh. Secara umum, mazhab Acehnologi yang dikembangkan dari wacana subaltern studies, telah menarik perhatian publik dan diperbincangkan secara nasional maupun internasional. Kedua, karena nama tersebut telah menjadi perhatian penulis sejak tahun 2013, dimana penulis kemudian banyak berinteraksi dengan KBA mengkoleksi hampir seluruh karya tulisnya, dan mempelajari pemikiran-pemikirannya. Metode penelitian yang dilakukan adalah diskursus analisis, berupa analisa dan bedah terhadap karya dan pemikiran KBA. Dari studi pendahuluan, penulis mengetahui bahwa pada mulanya  yakni sejak tahun 1996 KBA memilih konsentrasi Islam Politik perihal hubungan antara keislaman dan kebangsaan. Pada tahun 2015, KBA kemudian beralih pada studi kawasan khususnya studi Asia Tenggara meliputi studi pemikiran Islam, Jama’ah Tabligh dan Terorisme.  Pada tahun 2009 bertepatan dengan saat ia kembali ke Aceh, KBA mengerucutkan kajian ke dalam studi keacehan, hingga melahirkan mazhab Acehnologi pada tahun 2011. Sejak saat itu, hingga selanjutnya, penulis mengasumsikan pemikiran KBA dalam kerangka Acehnologi. Bahkan ketika tahun 2017 KBA melibatkan diri dalam diskusi Masa Depan Dunia, Islam Nusantara dan Imajinasi Kebangsaan, penulis masih meletakkannya dalam kerangka Acehnologi. Artinya, ketiga tema terakhir tersebut dibedah oleh KBA melalui world-view Acehnologi.
AS-SUNNAH SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM: REFLEKSI TERHADAP HERMENEUTIKA MUHAMMAD SYAHRUR Muhazir, Muhazir
At-Tafkir Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i2.739

Abstract

In recent years many studies have developed from both groups who doubt the authenticity of the Sunnah and the power of Sunnah as a source of Islamic law. This problem inspires Muslim scholars who consider that the group's doubts are due to the weakness of the study and the approach taken by the previous ulama as well as academic re-examination, the shahrur is a figure of Muslim scholars seeking hermeneutical methods so that the hadith still has original value and is accountable for academic value.
PENERAPAN QANUN ACEH NO. 8 TAHUN 2015 MENURUT PERSPEKTIF PRAKTISI HUKUM KOTA LANGSA Nairazi, Nairazi
At-Tafkir Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at.v11i2.734

Abstract

Mekanisme penerapan Qanun Aceh No. 8 Tahun 2015 bagi pelaku murtad tertuang di dalam Pasal 18 dan 19 adalah: setiap orang yang dengan sengaja mengeluarkan pernyataan atau perbuatan keluar dari Islam maka ia diberikan hukuman berupa cambuk atau penjara atau denda. Begitu juga ia akan diberikan uqubat pembinaan agar ia kembali memeluk agama Islam. Secara hierarki hukum pelaku murtad yang ada di dalam Qanun No. 8 Tahun 2015 akan menyalahi ketentuan HAM baik HAM internasional maupun peraturan perundang-undangan negara terutama UUD 1945, akan tetapi jika sanksi yang diberikan kepada pelaku murtad berupa sanksi adat maka ia tidak akan bertentangan dengan HAM, dikarenakan Aceh merupakan mayoritas masyarakat beragama Islam. Dan untuk HAM sendiri, baik internasional maupun nasional bisa membatasi kebebasan beragama selama hal tersebut menyangkut keamanan dan perdamaian di dalam kehidupan masyarakat. Untuk pengimplementasi pelaku murtad yang terdapat di dalam Qanun Aceh No. 8 Tahun 2015 belumlah jelas terutama mengenai hukum acaranya dan kewenangan lembaga yang mengadili kasus murtad dalam Qanun Aceh tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 1 (2023): At-Tafkir Vol 15 No 2 (2022): At-Tafkir: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 15 No 1 (2022): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 2 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 14 No 1 (2021): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): Vol. 13 No. 1 Juni 2020 Vol 13 No 2 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 2 (2019): Vol. 12 No 2 Desember 2019 Vol 12 No 1 (2019): Vol. 12 No 1 Juni 2019 Vol 12 No 2 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 12 No 1 (2019): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 2 (2018): Vol. 11 No 2 desember 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 1 (2018): Vol. 11 No 1 Juni 2018 Vol 11 No 2 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 11 No 1 (2018): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 2 (2017): Vol. 10 No 2 Desember 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017 Vol 10 No 2 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 1 (2017): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 1 (2016): Vol. 9 No 1 Juni 2016 Vol 9 No 2 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 9 No 1 (2016): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 8 No 1 (2015): AT-TAFKIR: Jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan Vol 7 No 1 (2014): Vol VII No 1 Juni 2014 Vol 1 No 1 (2014): Vol I No 1 Juni 2014 More Issue